Dalam wawancara tersebut, Paus Leo menegaskan bahwa meskipun saat ini pemerintah Israel belum menerima gagasan tersebut, Vatikan tetap melihat pembentukan Negara Palestina sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil bagi semua pihak.
“Vatikan berpegang pada niat untuk menjadi mediator,” ujarnya, sambil menegaskan bahwa Gereja Katolik ingin membantu membuka dialog antara Israel dan Palestina demi tercapainya keadilan dan stabilitas.
Pernyataan Paus ini muncul di tengah eskalasi konflik dan krisis kemanusiaan di Gaza, di mana jutaan warga Palestina menghadapi situasi mengerikan. Dengan mendukung negara Palestina, Paus meminta agar komunitas internasional memberikan ruang bagi solusi politik daripada kekerasan militer.
Dukungan Vatikan terhadap gagasan “dua negara berdampingan” bukan hal baru — tetapi pernyataan Paus Leo kali ini datang dengan nada lebih tegas, sekaligus menunjukkan keinginan aktif Vatikan untuk mengambil peran mediator global dalam konflik yang telah berlangsung puluhan tahun.
Sejak konflik Israel–Palestina meletus, isu pembentukan negara Palestina telah diangkat berkali-kali oleh berbagai aktor internasional sebagai bagian dari solusi damai. Banyak negara dan organisasi global mendukung gagasan “solusi dua negara” sebagai fondasi perdamaian jangka panjang.
Vatikan — sebagai pusat spiritual global bagi umat Katolik — memiliki pengaruh moral yang luas. Pernyataan Paus Leo ini diharapkan dapat memberi tekanan diplomatik dan mempengaruhi opini internasional terhadap perlunya pengakuan resmi terhadap Palestina sebagai negara berdaulat.
Sikap tegas Paus datang pada saat konflik Israel–Palestina semakin intens, dengan dampak besar bagi kemanusiaan dan stabilitas kawasan Timur Tengah — menjadikan pernyataannya relevan tidak hanya dari sudut agama, tetapi juga politik dan hak asasi manusia.
Dengan mendeklarasikan bahwa negara Palestina adalah satu-satunya jalan penyelesaian konflik, Paus Leo XIV menggulirkan kembali wacana diplomasi dan diplomasi moral internasional. Pernyataan ini menegaskan bahwa upaya perdamaian harus melibatkan pengakuan kedaulatan Palestina, serta keterlibatan aktif komunitas global untuk mendukung solusi yang adil — daripada melanjutkan siklus kekerasan.
Comments
Leave a Reply