CULTURE

Seniman Neurodivergen Inggris-Nigeria, Nnena Kalu, Ukir Sejarah di Turner Prize 2025

Pada 9 Desember 2025, nama Nnena Kalu resmi diumumkan sebagai pemenang Turner Prize 2025 di sebuah seremoni di Bradford, Inggris — sebuah tonggak bersejarah karena Kalu menjadi artis dengan disabilitas belajar (learning disability) pertama yang merebut penghargaan seni kontemporer paling bergengsi di Inggris ini.

Karya-karyanya — instalasi gantung berwujud “selubung/kokon” yang dibentuk dari bahan tidak lazim seperti pita VHS daur ulang, kain, dan bahan bekas lain — disebut juri sebagai “berani dan memikat”, dengan kekuatan ekspresi, penguasaan warna dan ruang, serta gestur artistik yang kuat.

Salah satu karya unggulannya adalah instalasi berjudul Hanging Sculpture 1‑10 — sebuah seri patung/instalasi yang menggantung di ruang industri bekas di Barcelona, hasil pesanan pameran Manifesta 15 — serta karya gambar abstrak dalam pameran Walker Art Gallery di Liverpool. Kombinasi dua pameran inilah yang mengantarnya meraih penghargaan.

Keputusan juri — dipimpin oleh direktur Tate Britain — menyatakan bahwa karya Kalu membawa energi artistik dan representasi yang “menggetarkan”: mereka memberi pujian pada skala, komposisi, warna, dan kekuatan instalasi serta gambar, yang berhasil menjembatani antara ekspresi fisik dan ruang, antara materi daur ulang dan imajinasi.

Kemenangan ini bukan sekadar kemenangan individu — tetapi tonggak penting bagi inklusivitas dalam dunia seni kontemporer global. Sebagai artis neurodivergen dengan keterbatasan komunikasi verbal, keberhasilan Kalu menunjukkan bahwa seni tidak mengenal batasan konvensional; bahwa perspektif berbeda dan suara yang sering dipinggirkan bisa mendapat tempat dan penghargaan di panggung utama seni dunia.

Dengan hadiah utama £25.000 serta kesempatan besar untuk dipamerkan di galeri bergengsi, Nnena Kalu kini menjadi simbol perubahan dalam industri seni — membuka pintu bagi seniman dari latar belakang dan kemampuan beragam untuk diakui atas kreativitas dan inovasinya.