STACK

Rupiah Menguat di Rp16.635 — Tekanan Global Membuat Dolar Melemah

Dalam perdagangan pagi ini, Rupiah menguat sekitar 0,17% dari penutupan hari sebelumnya. Penguatan ini terjadi di tengah analisis bahwa Dolar AS tengah berada dalam tekanan, karena ekspektasi bahwa bank sentral Amerika — The Federal Reserve — akan melonggarkan kebijakan suku bunga, sehingga melemahkan demand terhadap mata uang Amerika.

Di sisi domestik, data terbaru menunjukkan sektor manufaktur Indonesia menunjukkan ekspansi — indeks produksi manufaktur kembali di zona positif — yang menambah sentimen positif bagi Rupiah. Aktivitas manufaktur yang membaik dianggap mampu memperkuat kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional dan menopang stabilitas nilai tukar.

Beberapa mata uang Asia lainnya juga turut menguat terhadap Dolar dalam sesi yang sama, menunjukkan bahwa tren pelemahan Dolar bukan hanya mempengaruhi Rupiah tetapi juga mata uang regional lainnya.

Namun para analis memperingatkan bahwa kondisi ini rentan berubah: fluktuasi ekonomi global dan kebijakan moneter AS masih menjadi faktor risiko. Jika data ekonomi AS kembali membaik atau The Fed menahan suku bunga tinggi, tekanan terhadap Dolar bisa mereda — dan dampaknya bisa kembali memukul mata uang Asia termasuk Rupiah.

Penguatan Rupiah ke Rp16.635 mencerminkan keberhasilan kombinasi faktor eksternal dan domestik: pelemahan Dolar global dan perbaikan kinerja ekonomi dalam negeri. Meski demikian, ketidakpastian di pasar global masih membayangi. Stabilitas ini bisa jadi rapuh jika kondisi eksternal bergeser — artinya, pelaku pasar, investor, dan pembuat kebijakan perlu memantau perkembangan global dengan cermat.

What's your reaction?

0
AWESOME!
AWESOME!
0
LOVED
LOVED
0
NICE
NICE
0
LOL
LOL
0
FUNNY
FUNNY
0
EW!
EW!
0
OMG!
OMG!
0
FAIL!
FAIL!

Comments

Leave a Reply