TRENDZ

Korban Banjir & Longsor di Sumatra Capai Ratusan — Ribuan Warga Mengungsi, Status Darurat Ditetapkan

Menurut laporan dari otoritas setempat, total korban meninggal akibat bencana di tiga provinsi Sumatra tersebut kini telah mencapai angka yang mengkhawatirkan. Selain itu, ratusan orang dilaporkan hilang, sementara banyak wilayah masih sulit dijangkau akibat kerusakan infrastruktur.

Sejumlah daerah terdampak, terutama di daerah perbukitan dan dataran rendah — mengalami luapan sungai, longsor lereng, dan arus deras yang menghanyutkan rumah serta kendaraan. Ribuan rumah tercatat terendam, dan puluhan ribu jiwa warga terpaksa mengungsi ke tempat penampungan darurat.

Pemerintah bersama lembaga terkait telah menurunkan tim tanggap darurat untuk melakukan evakuasi, distribusi bantuan, serta membuka kembali akses ke wilayah-wilayah terisolasi. Namun, kondisi medan yang berat, cuaca masih tak menentu, serta longsor susulan menjadi tantangan besar bagi operasi penyelamatan dan bantuan.

Para ahli lingkungan dan hidrologi memperingatkan bahwa bencana ini bukan semata akibat hujan deras — kerusakan ekosistem di hulu sungai, deforestasi, serta pengabaian terhadap konservasi tanah dan air disebut memperburuk dampak banjir dan longsor. Mereka mendesak pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat perlindungan lingkungan sebagai bagian dari mitigasi bencana jangka panjang.

Tragedi banjir dan longsor di Sumatra menunjukkan betapa rapuhnya sistem lingkungan dan tata ruang di kawasan rawan bencana. Dengan dampak kemanusiaan dan sosial yang luas — ratusan korban jiwa, ribuan pengungsi, serta kerusakan infrastruktur — upaya tanggap darurat harus diiringi dengan komitmen serius terhadap pelestarian alam dan mitigasi risiko bencana agar tragedi serupa tidak terus berulang.