CULTURE

Inovasi Desa Wisata Jagabita, Sulap Limbah Daun Bambu Jadi Pupuk Organik Berkualitas

Parung Panjang  – Inovasi kreatif mengubah limbah daun bambu menjadi pupuk organik mendapat sambutan meriah dari warga Desa Jagabita, Relawan dan pengunjung yang hadir. Acara yang digelar pada hari Minggu (9/11/2025) di daerah wisata Tamson Desa Jagabita, Parung Panjang, Jawa-Barat ini tidak hanya memperkenalkan manfaat pupuk organik dari daun bambu, tetapi juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seni dan budaya.
 
Acara ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah daerah, Surveyor Indonesia, Torsi (Motor Surveyor Indonesia), para pelajar serta alumni SMPN 11 Jakarta Angkatan 1987 sebagai Relawan.

Lurah Desa Jagabita, Acep dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inovasi warga yang peduli terhadap lingkungan. "Kegiatan ini adalah contoh nyata bagaimana kita bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar kita untuk hal yang lebih bermanfaat," ujarnya.
 
Selain sosialisasi tentang pembuatan pupuk organik dari daun bambu, acara ini juga menampilkan berbagai kegiatan menarik seperti:

- Aksi Sapu Daun Bambu Bersama sebagai Simbolisasi gerakan kebersihan dan pemanfaatan limbah. 
- Pameran Lukisan: Karya seni dari seniman lokal yang mengangkat tema lingkungan.
- Atraksi Pencak Silat sebagai penampilan seni bela diri tradisional Indonesia.
-Mencicipi hidangan nasi liwet yang dipersiapkan. oleh masyarakat Desa Jagabita

Acara ini mendapatkan dukungan penuh dari Surveyor Indonesia yang peduli terhadap lingkungan. Linda C. Adela, Kepala unit TJSL PT Surveyor Indonesia (Persero) menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pelestarian lingkungan, pendidikan dan umkm "Kami berharap, program ini dapat berkelanjutan, apalagi program ini juga melibatkan berbagai pihak bukan hanya dari Surveyor Indonesia tapi juga pengelola Tamson, pemerintah  desa bahkan dari pihak Kepolisian setempat". ujarnya.

Linda menambahkan "harapannya kedepan bukan hanya dari aspek lingkungan tapi juga pemberdayaan ekonomi berupa pemberdayaan masyarakat dengan sentra-sentra ekonomi yang mendukung".

Ridwan Manantik ketua yayasan Rumah Anak bumi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan limbah organik. "Kami berharap, kegiatan ini dapat menginspirasi warga Desa Jagabita untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menciptakan suasana yang lebih bersih dan sehat dan ," katanya.

"Selain itu pohon bambu nantinya tidak hanya dijual dalam bentuk gelondongan tetapi juga dapat memberikan nilai tambah berupa kerajinan furniture, produk-produk berupa pupuk, sehingga menambah nilai ekonomi dan mensejahterakan  masyarakat sekitar" tambahnya kembali
 
Acara ini juga memberikan kesempatan bagi relawan dan pengunjung untuk berbagi pengalaman dan pandangan mereka. 

Salah seorang relawan, Djatmiko dari Alumni SMPN 11 Angkatan 1987,  mengungkapkan, "Alumni SMPN 11 angkatan 1987 mendukung program ini, karena acara ini sangat bagus terutama untuk menjaga kelestarian hutan sehingga dapat bermanfaat untuk anak cucu kita kedepannya ".

Ani K yang juga Relawan dari Alumni SMPN 11 Angkatan 1987 Jakarta menambahkan bahwa "Acara ini tidak hanya menyajikan demo pembuatan pupuk organik, tetapi juga memberikan kesempatan bagi relawan dan pengunjung untuk berbagi pengalaman dan pandangan mereka" ujarnya sambil tersenyum.
 
Tidak hanya relawan, para pengunjung yang hadir pun memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Rachman yang hadir bersama Team TORSI (Motor Surveyor Indonesia), mengatakan "desa wisata Jagabita merupakan desa yang sangat asri, sangat indah dan kerajinan-kerajinan yang ada disini, tentunya dapat mengenalkan kepada generasi-generasi yang akan datang bahwa pohon bambu ini banyak manfaatnya bagi desa Jagabita ini".

Nova yang juga pengunjung  berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak masyarakat. "Saya rasa acara ini adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, namun untuk fasilitas yang ada mungkin masih ada yang perlu diperhatikan, seperti tempat- tempat sampah dan kebersihannya", tambahnya.
 
Dengan adanya testimoni dari relawan dan pengunjung, semakin jelas bahwa inisiatif mengubah daun bambu menjadi pupuk organik memiliki dampak positif yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan solusi praktis untuk mengatasi masalah limbah, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam. (Red)

Inovasi Desa Wisata Jagabita, Sulap Limbah Daun Bambu Jadi Pupuk Organik Berkualitas Inovasi Desa Wisata Jagabita, Sulap Limbah Daun Bambu Jadi Pupuk Organik Berkualitas

What's your reaction?

0
AWESOME!
AWESOME!
0
LOVED
LOVED
0
NICE
NICE
0
LOL
LOL
0
FUNNY
FUNNY
0
EW!
EW!
0
OMG!
OMG!
0
FAIL!
FAIL!

Comments

Leave a Reply