STACK

Harga Emas Dunia Terbang ke US$4.230 — Rupiah & Investor Asia Dibuat Waspada

Logam mulia ini memecahkan level tertingginya dalam enam pekan, berkat arus modal kembali mengalir ke aset aman seiring meredanya minat terhadap dolar dan aset berbasis yield.

Pelemahan dolar — akibat ekspektasi pelonggaran moneter di AS — membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih menarik bagi investor global. Hal ini meningkatkan permintaan di pasar logam mulia.

Di sisi lain, analisis dari sejumlah lembaga keuangan memperkirakan harga emas masih bisa naik lebih jauh ke 2026. Hal ini menjadikan emas sebagai pilihan menarik bagi investor yang mencari proteksi terhadap inflasi, fluktuasi mata uang, maupun gejolak ekonomi dunia.

Bagi negara dengan mata uang lokal — termasuk Indonesia — lonjakan harga emas dunia ini berpotensi mempengaruhi nilai tukar, biaya impor logam mulia, dan minat warga terhadap emas sebagai investasi atau tabungan jangka panjang.

Dengan kondisi global yang penuh ketidakpastian — pelemahan dolar, ekspektasi pemangkasan suku bunga, dan prospek ekonomi yang goyah — emas semakin menguat sebagai “akar aman.” Bagi investor, emas kembali menegaskan perannya sebagai aset pelindung nilai; bagi pembuat kebijakan dan pelaku pasar nasional, penting untuk waspada terhadap dampak pasar global terhadap ekonomi domestik.