
Mining adalah proses utama yang menjaga validitas transaksi dan keamanan jaringan blockchain berbasis Proof‑of‑Work (PoW). Elemen kunci yang terlibat meliputi:
Hashrate, indikator kekuatan komputasi jaringan.
ECDSA, algoritma tanda tangan kriptografi kunci publik.
Shor’s Algorithm, ancaman masa depan dari komputasi kuantum.
Hashrate mencerminkan jumlah hash per detik yang dapat dihitung jaringan PoW. Mesin seperti ASIC, GPU, hingga superkomputer bisa berkontribusi pada total hashrate. Makin tinggi hashrate, makin besar peluang menemukan blok baru. Komputer umum atau smartphone juga technically bisa melakukan hashing, tapi sangat tidak efisien.
Mesin khusus seperti Antminer atau ASIC disusun untuk efisiensi optimal dalam hash. Namun secara teknis:
PC/laptop: punya hashrate lebih kecil.
Smartphone: sangat tidak efisien untuk mining.
Server/superkomputer: digunakan untuk hashing integritas data, bukan mining.
Komputer kuantum: akan menawarkan bentuk “hashrate” kuantum berbeda, bukan brute-force biasa.
ECDSA (Elliptic Curve Digital Signature Algorithm) digunakan di Bitcoin untuk:
Memastikan keaslian transaksi.
Menjaga integritas data.
Mencegah penyangkalan transaksi (non-repudiation).
Namun, jika algoritma kuantum seperti Shor dapat dijalankan pada skala besar, ECDSA bisa ditembus dengan efisiensi tinggi saat kunci publik terekspos.
Shor’s Algorithm — algoritma kuantum untuk faktorisasi bilangan besar dan logaritma diskrit — dapat secara efisien mengekstrak kunci privat dari publik dalam waktu polinomial jika dijalankan pada komputer kuantum yang memadaiDEV Community+1LinkedIn+1Medium+8Wikipedia+8Cryptography Stack Exchange+8.
Artinya, wallet kripto yang kunci publiknya sudah terekspose (misalnya setelah transaksi) bisa dibahayakan jika komputasi kuantum skala besar tersedia.
Komputer kuantum dapat menggunakan Grover’s Algorithm untuk mempercepat pencarian hash secara kuadrat lebih cepat dari brute-force klasik. Namun:
Keuntungan masih sangat terbatas (kuadrat, bukan eksponensial).
Tidak cukup untuk menggantikan brute-force klasik secara keseluruhan.
Bisa meningkatkan risiko fork dalam jaringan PoW karena perilaku miner kuantum bigbrain.holdingsarXiv.
Hashrate tetap andalan untuk PoW—kuantum belum memberikan shortcut signifikan di SHA‑256.
ECDSA aman saat ini, tapi rentan terhadap serangan kuantum masa depan.
Shor’s Algorithm memberikan ancaman nyata di masa yang akan datang.
Grover’s Algorithm hanya mempercepat pencarian hash secara kuadrat, sehingga belum menggeser dominasi brute-force saat ini.
Komunitas blockchain perlu segera mempersiapkan migrasi ke kriptografi post‑quantum (quantum‑resistant), seperti kriptografi berbasis lattice, hash-based signatures, atau kode error-correcting Codezeros.
Standar baru oleh NIST sudah diterbitkan, dan NIST merekomendasikan migrasi dari ECDSA/RSA paling lambat sebelum 2035 Medium.
Edukasi publik dan pemangku kepentingan sangat diperlukan agar kesiapan semakin meningkat.
ECDSA dan kerentanannya terhadap Shor’s Algorithm Wikipedia+14Cryptography Stack Exchange+14LinkedIn+14
Pengaruh Grover terhadap mining dan fork PoW Cryptography Stack Exchange+13en.bitcoin.it+13BeInCrypto+13
Standarisasi dan algoritma quantum-resistant pasca-NIST WikipediaarXiv
Analisis teknis efek Shor pada kriptografi modern web.eecs.umich.edu+1Cryptography Stack Exchange+1
Comments
Leave a Reply