
IndosNews - Yogyakarta, 18 Juli 2025 — Kapitayan adalah sistem kepercayaan asli masyarakat Jawa yang telah ada sejak zaman prasejarah. Kepercayaan ini mengajarkan bahwa terdapat Sang Hyang Taya—Tuhan Maha Esa yang tak terjangkau oleh indera dan pikiran manusia Wikipedia+10liputan6.com+10Bertanya+10.
Berbeda dari animisme, Kapitayan adalah bentuk monoteisme tulen. Penganutnya menyembah Sang Hyang Taya melalui simbol alam—seperti batu, pohon, mata air, atau gunung—bukan menyembah objek itu sendiriAktualitas+9Warkasa1919+9Bertanya+9. Ritual berlangsung tanpa patung atau bentuk berwujud, tetapi dengan meditasi, doa, dan sesaji sederhana Warkasa1919+1Radar Kudus+1.
Nilai-nilai Kapitayan—seperti etika moral, harmoni dengan alam, dan egalitarianisme dalam ritual—masih hidup dalam tradisi Jawa kontemporer seperti slametan, ruwatan, dan slametan bumiWikipedia+14Warkasa1919+14KOMPASIANA+14.
Meskipun sekarang Kapitayan bukan agama formal, ajarannya telah membentuk spiritualitas masyarakat Jawa terdahulu dan bahkan mempengaruhi penyebaran Islam oleh Walisongo—terutama dalam konsep sembahyang, upawasa, dan tumpengan Wikipedia+1Bertanya+1. Sebagai warisan budaya, Kapitayan tetap relevan sebagai sumber inspirasi spiritual dan filosofi hidup berdampingan dengan alam Intisari+1KOMPASIANA+1.
Liputan6.com – Jejak Kapitayan, Kepercayaan Tertua di Nusantara (2024) NU Online+13liputan6.com+13CakNun.com+13Intisari+2Radar Kudus+2Warkasa1919+2Wikipedia+1Warkasa1919+1Bertanya
Warkasa1919 – Warisan Ajaran Kapitayan dalam Budaya Nusantara (2025)KOMPASIANA+3Warkasa1919+3Bertanya+3
Radar Kudus / Jawapos – Tradisi Kapitayan: Jejak Leluhur yang Terlupakan (2024) Radar Kudus+1Intisari+1
Aktualitas.id – Kapitayan: Agama Kuno Jawa dengan Monoteisme (2025) Radar Kudus+8Aktualitas+8Intisari+8
Wikipedia – Kapitayan: Monotheistic Javanism (update terbaru) Indonesia Sentinel+2Wikipedia+2Wikipedia+2
Comments
Leave a Reply